Selasa, 23 Desember 2014

Mekanisme Tersedak

Nama               : Adha Didah Apriliyani
NIM                : G1D014023
Kelompok       : 3


Tersedak adalah suatu proses pengeluaran makanan dari saluran pernapasan secara refleks dan merupakan kelainan pada sistem pencernaan. Pencegahannya adalah jangan menelan makanan sambil bernapas, karena pada saat bernapas kutub pangkal tenggorokan atau epiglotis akan membuka dan makanan akan masuk ke saluran pernapasan. Riwayat tersedak sesuatu sebenarnya selalu ada yaitu pada waktu makan dan mengulum sesuatu kemudian tersedak dan timbul perasaan tercekik yang diikuti dengan batuk-batuk yang sifatnya mendadak dan bertubi-tubi.
Pada saat kita menelan yang terjadi adalah jalan saluran pernapasan akan tertutup oleh epiglotis sehingga makanan tidak akan masuk ke jalan napas. Namun jika seseorang yang sedang menelan itu manarik napas (inspirasi) yang kuat dan dalam secara tiba-tiba, maka laring akan terbuka dan benda yang berada di dalam mulut akan ikut terhirup masuk. Jika benda asing tersebut terjepit pada pita suara atau subliotik, akan terjadi suara parau, batuk, dan sesak napas serta sianosis.



Terkadang setelah mengalami tersedak wajah atau muka akan sampai biru (sianosis) yang disebabkan adanya obtrsuksi atau karena tidak sempat inspirasi akibat batuk. Batuk ini sebenarnya merupakan refleks dalam usaha mengeluarkan benda asing dari dalam laring atau trakea. Selain itu, adanya sesak napas juga menyertai efek dari tersedak. Sesak napas ini bersifat inspiratoir yang terjadi jika benda asing cukup besar sehingga udara respirasi sulit masuk.
Tersedak secara umum dapat disebabkan karena berbicara saat makan, bernafas dan fungsi epiglotis yang tidak bekerja dengan baik selain itu tersedak dapat terjadi karena kegagalan mekanisme perlindungan yang normal seperti ketika tidur dan mabuk kesadaran menjadi menurun. Tindakan bedah dan medis yang telah dialami juga dapat menyebabkan tersedak. Pada anak juga dapat di dapat faktor terjadinya tersedak karena proses menelan yang belum sempurna dan belum tumbuhnya gigi geraham pada anak usia kurang dari 4 tahun.
Pada bayi tersedak bermakna bahwa anak tersebut sedang berusaha untuk mengeluarkan sesuatu dari saluran udara yang sebagian terhalang atau berupaya sekuat tenaga untuk mendapatlan udara. Jika bayi menunjukkan sulit bernapas atau wajah berubah biru dan pucat, hal itu harus dicurigai bahwa bayi tersebut sedang tersedak. Ada beberapa pendekatan atau teknik yang dapat dilakukan yaitu gerakan Heimlich (juga disebut dorongan perut) bagi anak yang berusia di atas satu tahun, sedangkan teknik tepukan punggung dan tekanan dada untuk bayi di bawah usia satu tahun. Gerakan Heimlich tidak direkomendasikan untuk bayi yang belum berusia satu tahun sebab hal itu mungkin dapat menyebabkan memar pada organ perut yang penting. Teknik tepukan punggung dan tekanan dada ada beberapa langkah seperti langkah pertama yaitu menepuk lima kali di punggung bayi, langkah kedua melakukan lima tekanan dada yang kuat dan cepat ke tulang dada bayi.


Setelah penulis pembahas tentang mekanisme tersedak, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tersedak adalah suatu proses pengeluaran makanan dari saluran pernapasan secara refleks dan merupakan kelainan pada sistem pencernaan. Cara mengatasi tersedak yaitu sebaiknya ketika kita makan tidak dianjurkan untuk makan sambil berbicara dan makan pada posisi duduk dan kunyahlah makanan hingga halus agar mudah ditelan supaya tidak terjadi tersedak.


Daftar Pustaka

Herawati, S., & Rukmini, S. 2002. Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok. Jakarta: EGC.
Sears, William., & Sears, Martha. 2006. The Baby Book. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

0 komentar:

Posting Komentar