Selasa, 30 September 2014

Reflective Essay Photovoice Group Disccussion



Nama           : Adha Didah Apriliyani
NIM             : G1D014023
Kelompok    : 2


Description
Pada hari jumat yang lalu tepatnya 26 September 2014, saya mengikuti sebuah kegiatan diskusi yang terdiri dari lima orang. Diskusi ini berbeda dari diskusi yang seperti biasanya, karena setiap individu wajib menceritakan perjuangan atau usaha kedua orang tua dalam membantu pendidikan anaknya. Diskusi dimulai dengan menentukan siapa yang akan menceritakan narasi terlebih dulu. Setelah disepakati, diskusi pun dimulai dari salah satu teman saya. 

Feelings
                Tiba waktunya untuk saya menceritakan narasi dari photovoice, butuh beberapa detik saya mencoba menenangkan diri sehabis menangis karena terharu mendengar narasi dari teman yang sudah bersedia menceritakan narasinya. Pada awalnya saya menceritakan seperti membaca biasa, namun dipertengahan cerita saya pun tidak kuat lagi menahan air mata. Saya menangis saat menceritakan perjuangan ayah saya saat naik maupun turun dari kereta yang harus melompat karena ketinggalan kereta.

Evaluation
                Setelah saya mengetahui bagaimana perjuangan orang tua dalam membantu membiayai pendidikan anaknya, saya pun mulai mengevaluasi diri. Saya mulai dengan berkomunikasi intrapersonal seperti lihat kerja keras orang tua selama ini, beliau banting tulang demi membiayai pendidikan anaknya. Jangan sampai mengecewakan orang tua, karena beliau sangat mengharapkan anaknya sukses. Dengan anaknya sukses, maka beliau pun akan merasa sukses dan bangga telah membesarkan anaknya selama ini.

Analysis
                Ayah saya adalah seorang PNS di Jakarta dan ibu saya seorang wiraswasta. Setiap hari ayah saya berangkat kerja sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam. Ayah saya tidak pernah mengeluh akan pekerjaan yang hampir selalu sibuk, beliau tetap memberikan senyuman terbaik untuk anaknya. Ibu saya pun sama seperti ayah saya, ibu selalu mengingatkan kepada anaknya bahwa bersakit-sakitlah dahulu lalu bersenang-senang kemudian. Dengan mengingat selalu kata-kata itu, saya pun selalu semangat menjalankan dunia perkuliahan ini. 

Conclusion
                Dalam diskusi ini, banyak pengalaman yang menginspiratif sehingga membuat saya lebih semangat menjalankan kehidupan. Selain itu, saya pun ingin membahagiakan kedua orang tua saya yang telah membesarkan anaknya sampai sekarang ini. Sebagai seorang kakak, tidak lupa saya pun ingin membantu membiayai pendidikan adik-adik saya. Saya juga tidak akan melupakan nasihat dari kedua orang tua saya, karena dengan memperhatikan dan menjalankan nasihat tersebut segala sesuatunya akan berjalan dengan baik.

Action Plan
Mungkin seorang anak tidak dapat membalas budi atas perjuangan orang tuanya, namun saya sebagai anak akan bekerja keras semampu saya untuk membahagiakan kedua orang tua saya. Dengan tetap semangat menjalankan kehidupan dan tetap menjadikan kedua orang tua saya sebagai motivasi terbesar saya. Saya akan selalu ingat kata-kata bersakit-sakitlah dahulu lalu bersenang-senang kemudian karena melalui kerja keras kita akan mendapatkan kesuksesan.

2 komentar:

  1. berikan prestasi yang terbaik untuk kedua orangtua..........dan itu akan membuat orangtua tersenyum dengan bangga.......

    BalasHapus
  2. Saya akan bekerja keras untuk itu semua dan terimakasih sudah memberi komentar

    BalasHapus